“Penyerahan bantuan ini sebagai bukti perpanjangan dari tanggap bencana yang diminta walikota Jayapura kepada kami, BPBD Provinsi Papua hal ini memang lumrah dan wajar jika Kepala Pemerintah Kota Jayapura mengajukan perpanjangan tanggap bencana dimana kedua daerah ini sudah empat kalinya menjadi korban banjir secara sporadis,” tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Didi Agus Prihatno Sela acara pemberian bantuan Senin (17/6)
Menurutnya dari data awal yang diperoleh pihak BPBD dari kelurahan kurang lebih ada 1023 orang yang terkena dampak banjir di dua tempat tersebut, akan tetapi kami siapkan kurang lebih 1200 paket agar pelaksanaannya lebih teratur. “Kami harap pembagiannya akan adil dan masyarakat tidak kurang,” ujar Didi.
Ke 1200 paket Bantuan yang diterima korban antara lain ini berisi bahan makanan sembako dan pakaian layak pakai dan seragam sekolah serta tikar. “Dan bantuan tersebut senilai 1 miliar rupiah,” tegas Didi.
Adanya permintaan bantuan fresh money dari Walikota Jayapura sebagai bentuk penanggulangan bencana di Kota Jayapura, Didi berharap agar pemerintah Kota mengajukannya kepada pemerintah Daerah Provinsi Papua.
Senada dengan hal tersebut, Assiten Dua Setda Papua yang juga Ketua Pelaksana harian BPBD Papua, Elia Loupatty berharap walikota Jayapura untuk menulis surat kepada Gubenur Papua guna bisa membicarakan hal ini secara langsung.
Selain itu, Lopuatty berharap hendaknya masyarakat membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat untuk adanya sinergitas penanganan kebencanaan yang terjadi di Kota Jayapura.” Selaku pemegang KTP Jayapura, saya juga sering memberikan masukan dan sms kepada pemerintah kota agar adanya penanggulangan secara cepat.” tutur Loupatty
Bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) melalui Pemerintah Provinsi Papua ini langsung diserahkan langsung kepada Pemerintah Kota Jayapura, dan Bantuan tersebut, langsung diserahkan kepada para korban banjir di dua distrik yang terkena dampak parah atas banjir.
Sementara itu, Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano meminta maaf atas lambannya proses tanggap bencana di Kota Jayapura akibat lambannya birokrasi dibawahnya untuk segera merencanakan dan mengatasi masalah banjir.
“Saya berharap agar kedepan, adanya penanganan permasalahan banjir, tanah longsor dan penataan lingkungan di Kota Jayapura ikut menjadi program seratus hari pak gubernur. Meskipun upaya jangka pendek telah kami lakukan kerjasama di semua sector seperti PU Provinsi dan Balai jalan dan Jemabatan untuk ikut mengatasi hal tersebut,” tegas Mano \
Dalam kesempatan ini, Walikota juga didaulat untuk menyerahkan secara simbolis paket bantuan kepada masyarakat meski masih besok dalam pembagiannya.