Badan Penanggulangan Bencana Kota Jayapura Alamat : Jln. Pasar Baru-Distrik Abepura

Minggu, 24 Maret 2013

YOKA TERENDAM LUAPAN AIR DANAU

Hingga kemarin, permukaan air di Danau Sentani belum juga memperlihatkan tanda-tanda akan surut. Akibatnya sejumlah rumah warga di Kampung Yoka dan Kelurahan Waena, Distrik Heram masih terendam air yang meluap dari Danau Sentani.
      Terkait kondisi ini, Ketua Komisi B DPRD Kota Jayapura, Ahmad Jaenuri, LC., MH.,  mengharapkan Pemkot Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesejahteraan Sosial untuk segera melakukan upaya penangganan tanggap darurat.
       Menurut Ahmad Jaenuri, dari hasil peninjaunnya bersama beberapa anggota DPRD Kota Jayapura, puluhan kepala keluarga yang rumahnya terendam luapan air Danau Sentani sudah mengungsi ke rumah warga. Namun warga yang rumahnya terendam air dan mengungsi ini menurut Jaenuri hingga kemarin belum mendapat bantuan.
     “Tadi siang (kemarin, Red) ketika  kami meninjau lokasi yang terendam air serta penjelasan dari Lurah Waena, terendamnya pemukiman warga akibat luapan air Danau Sentani sudah berlangsung empat hari. Namun sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah,”ungkapnya , Selasa (5/3).
      Terkait dengan kondisi ini, Ahmad Jaenuri mengharapkan instansi teknis terkait segera turun lapangan untuk melihat langsung kondisi yang dialami warga dan mengambil langkah-langkah untuk membantu warga. “Ini sangat ironis, rumah mereka sudah terendam selama 4 hari, namun belum ada bantuan dari pemerintah,” tuturnya.
   Sementara itu, beberapa warga di Kampung Yoka dan Kelurahan Waena yang ditemui mengatakan, hingga saat ini mereka masih was-was dengan kondisi permukaan air Danau Sentani yang belum juga surut. Warga mengaku khawatir air Danau Sentani masih akan naik, sehingga mereka memilih mengungsi ke rumah warga yang tidak terkena dampak luapan Danau Sentani.
Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura, Jean Rollo mengatakan, hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura dan menyebabkan banjir di sejumlah lokasi akhir-akhir ini, juga merusak lahan pertanian masyarakat di Distrik Muara Tami.
Banjir yang menggenangi lahan petani di Distrik Muara Tami menurut Jean Rollo mengakibatkan tanaman masyarakat seperti sayur-sayuran dan umbi-umbian rusak. Kondisi ini mengakibatkan pasokan sayur-sayuran ke Kota Jayapura mengalami kendala.
 “Banyak lahan pertanian yang tergenang, sehingga produksi pertanian seperti sayur-sayuran juga terganggu. Hal ini mengakibatkan pasokan sayur-sayuran ke Kota Jayapura juga terganggu dan harga sayuran lokal juga naik,” ungkapnya.
Terkait kondisi ini, Jean Rollo mengatakan pihaknya terus memantau kondisi lahan pertanian yang terendam banjir. Disamping itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi mengenai situasi curah hujan di Kota Jayapura dan sekitarnya dalam beberapa hari kedepan.
“Informasi cuaca ini akan kami sampaikan ke petani agar mereka bisa segera mengatur pola tanam dengan menanam tanaman yang cepat berproduksi. Sehingga pasokan sayur-sayuran ke Kota Jayapura tidak teranggung,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar