Hingga kemarin, permukaan air di Danau Sentani belum juga
memperlihatkan tanda-tanda akan surut. Akibatnya sejumlah rumah warga di
Kampung Yoka dan Kelurahan Waena, Distrik Heram masih terendam air yang
meluap dari Danau Sentani.
Terkait kondisi ini, Ketua Komisi B DPRD Kota Jayapura, Ahmad
Jaenuri, LC., MH., mengharapkan Pemkot Jayapura melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesejahteraan Sosial
untuk segera melakukan upaya penangganan tanggap darurat.
Menurut Ahmad Jaenuri, dari hasil peninjaunnya bersama beberapa
anggota DPRD Kota Jayapura, puluhan kepala keluarga yang rumahnya
terendam luapan air Danau Sentani sudah mengungsi ke rumah warga. Namun
warga yang rumahnya terendam air dan mengungsi ini menurut Jaenuri
hingga kemarin belum mendapat bantuan.
“Tadi siang (kemarin, Red) ketika kami meninjau lokasi yang
terendam air serta penjelasan dari Lurah Waena, terendamnya pemukiman
warga akibat luapan air Danau Sentani sudah berlangsung empat hari.
Namun sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah,”ungkapnya , Selasa (5/3).
Terkait dengan kondisi ini, Ahmad Jaenuri mengharapkan instansi
teknis terkait segera turun lapangan untuk melihat langsung kondisi yang
dialami warga dan mengambil langkah-langkah untuk membantu warga. “Ini
sangat ironis, rumah mereka sudah terendam selama 4 hari, namun belum
ada bantuan dari pemerintah,” tuturnya.
Sementara itu, beberapa warga di Kampung Yoka dan Kelurahan Waena
yang ditemui mengatakan, hingga saat ini mereka masih
was-was dengan kondisi permukaan air Danau Sentani yang belum juga
surut. Warga mengaku khawatir air Danau Sentani masih akan naik,
sehingga mereka memilih mengungsi ke rumah warga yang tidak terkena
dampak luapan Danau Sentani.
Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura, Jean Rollo
mengatakan, hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura dan menyebabkan
banjir di sejumlah lokasi akhir-akhir ini, juga merusak lahan pertanian
masyarakat di Distrik Muara Tami.
Banjir yang menggenangi lahan petani di Distrik Muara Tami menurut Jean
Rollo mengakibatkan tanaman masyarakat seperti sayur-sayuran dan
umbi-umbian rusak. Kondisi ini mengakibatkan pasokan sayur-sayuran ke
Kota Jayapura mengalami kendala.
“Banyak lahan pertanian yang tergenang, sehingga produksi pertanian
seperti sayur-sayuran juga terganggu. Hal ini mengakibatkan pasokan
sayur-sayuran ke Kota Jayapura juga terganggu dan harga sayuran lokal
juga naik,” ungkapnya.
Terkait kondisi ini, Jean Rollo mengatakan pihaknya terus memantau
kondisi lahan pertanian yang terendam banjir. Disamping itu, pihaknya
juga akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi mengenai
situasi curah hujan di Kota Jayapura dan sekitarnya dalam beberapa hari
kedepan.
“Informasi cuaca ini akan kami sampaikan ke petani agar mereka bisa
segera mengatur pola tanam dengan menanam tanaman yang cepat
berproduksi. Sehingga pasokan sayur-sayuran ke Kota Jayapura tidak
teranggung,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar