Badan Penanggulangan Bencana Kota Jayapura Alamat : Jln. Pasar Baru-Distrik Abepura

Kamis, 02 Januari 2014

HUJAN 4 JAM ENTROP BANJIR DAN 2 ORANG TEWAS





Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura menjelang malam pergantian tahun mengakibatkan banjir di sekitar kawasan Entrop dan pusat Kota Jayapura, Selasa (31/12). Hujan yang turun sejak sore hari dan berlangsung sekitar empat jam tersebut membuat air di Kali Entrop meluap dan melintas di atas jembatan serta menggenangi Jalan Raya Abepura-Entrop hingga di depan Kompleks Assalam, Entrop. Selain itu, banjir juga terlihat terjadi di beberapa titik di sekitar Entrop seperti PTC dan daerah pertokoan di samping Balai Wartawan. Banjir yang terjadi di sekitar kawasan Entrop ini mengakibatkan terjadinya antrian panjang kendaraan baik dari arah Jayapura maupun dari arah Hamadi. Pasalnya kendaraan tidak dapat melintas di Jembatan Entrop yang tergenang air hingga pinggang orang dewasa dan arus air sangat kencang. Kendaraan mulai dapat melintas di jembatan tersebut setelah air mulai agak surut sekitar pukul 20.00 WIT. Meskipun demikian beberapa kendaraan sempat mengalami kesulitan saat melintas di jembatan akibat derasnya air. Genangan air juga terjadi di sekitar daerah PTC Entrop akibat meluapnya kali yang berada di samping Mapolsek Japsel. Air bercampur lumpur tersebut tidak hanya menggenangi Mapolsek Japsel dan Koramil, tetapi juga dalam kawasan PTC. Akibat genangan air tersebut, aparat Polsek Japsel terpaksa menutup jalur jalan di depan PTC. Jalan depan PTC terpaksa kami tutup karena genangan air cukup tinggi sehingga sulit dilalui kendaraan. Namun penutupan jalan ini sufatnya sementara, menunggu air surut, ungkap Kapolsek Japsel, Kompol Y. Takamully, SH, MH, Selain di kawasan Entrop, genangan air juga terjadi di Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan gedung Bank Papua. Banjir yang seringkali terjadi di Jalan Raya Abepura-Entrop akibat meluapnya Kali Entrop maupun di pusat kota diharapkan menjadi perhatian Pemprov Papua dan Pemkot Jayapura.

Di tengah suka cita masyarakat Kota Jayapura menyambut momen pergantian tahun, suasana duka justru menyelimuti dua keluarga yang tinggal di Kompleks Wajib Senyum ASMI, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura dan sekitarnya sejak sekira pukul 16.00 WIT ini mengakibatkan longsor Selasa (31/12) petang sekitar pukul 17.20 WIT dan menimpa dua petak rumah di kompleks ASMI tersebut, tepatnya di lingkungan RT 04 RW 08. Dalam peristiwa ini, dua orang ibu hamil dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan longsor. Dua ibu hamil itu adalah Elizabeth Lumansae (28) yang sedang hamil 3 bulan dan Untari (23) yang sedang hamil 8 bulan. Tidak hanya itu, seorang warga bernama Jimmy juga mengalami luka-luka di kaki kanan dan harus mendapatkan perawatan. Pihak keluarga korban tidak dapat menyembunyikan perasaan duka mereka ketika dilakukan proses evakuasi oleh tim dari Lantamal X Jayapura dan Polresta Jayapura. Setelah hampir dua jam berlangsung proses evakuasi, kedua korban jiwa dan satu korban luka itu akhirnya berhasil diangkat dari reruntuhan, karena gelapnya ruangan dan juga minimnya peralatan. Meskipun kedua korban ibu hamil itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Soedibjo Sardadi, namun kedua korban tak terselematkan, karena keduanya sudah meninggal saat berada di dalam reruntuhan. Pada saat kejadian, korban Elisabeth (28) yang berprorfesi sebagai guru SDN Hamadi ini tengah mempersiapkan diri untuk berangkat ke gereja, namun tiba-tiba terjadi longsor, sehingga dirinya tak berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan korban Untari (23) saat kejadian korban baru pulang dari tempat kerjanya di Hypermart Jayapura. Setelah itu korban menuju ke kamar mandi untuk mandi. Tiba-tiba dalam kamar mandi korban terkena reruntuhan bangunan dari atas karena longsor. Koban pun langsung meninggal dunia di tempat.Sekira pukul 18.50 WIT kedua korban dievakuasi menuju RSAL Lantamal X Jayapura. Dimana pada pukul 19.00 WIT korban Lisa Lumisae yang merupakan guru SD ini dievakuasi dan tiba di RSAL Lantamal X Jayapura, menyusul pukul 19.15 WIT korban Untari dan Jimmy tiba di RSAL Lantamal X Jayapura kareba mengalami luka pada kaki kanan. Kapolres Jayapura Kota, AKBP Alfred Papare dan Wakapolres Kompol Kiki Kurnia dan anggota Dalmas, 40 menit kemudian tiba di lokasi dan ikut membantu warga melakukan evakuasi untuk dibawa ke RSAL Lantamal X. Rumah kontrakan di bagian belakang memang rusak akibat tertimpa longsoran karena hujan mengguyur cukup deras dan dari kejadian ini kami juga menyampaikan bela sungkawa, ungkap Kapolres Alfred. Di lokasi kejadian kondisi rumah kontrakan milik Basuki (44) ini memang berada di bawah talud dari ruko yang sedang dibangun. Diduga talud tersebut tak kuat menahan beban akhirnya roboh. Tanah yang ditalud juga sepertinya tanah timbunan dan tidak ada pepohonan sehingga talud tidak berfungsi baik,jelas salah seorang warga di lokasi. Di lokasi juga terlihat air yang masih mengalir deras dari bekas tanah yang tak lagi tertahan oleh talud sehingga warga berfikir jika tak segera ditangani maka talud yang lain bisa ikut roboh. Air yang turun juga masuk ke rumah warga dan keluar melewati celah pintu. Sementara proses evakuasi juga dibilang cukup sulit mengingat lampu di kontrakan tersebut dan beberapa rumah lainnya sengaja di matikan agar tak menimbulkan korsleting listrik. Dari longsoran ini tak hanya merusak kamar tempat kedua korban tetapi beberapa kamar lainnya. Saya terpaksa mengamankan beberapa barang berharga saya karena takutnya justru semakin parah, ujar salah satu pengontrak bernama Kosin yang terlihat masih mencari barang miliknya. Jenazah Elisabeth yang sempat dibawa ke RSAL akhirnya sekitar pukul 21.36 dibawa kembali ke rumah duka. Sang suami bernama Jimi terlihat pasrah dengan kejadian tersebut dan setelah didoakan secara singkat, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka. Sementara itu, jenazah Untari (23) yang sedang hamil 8 bulan pada malam itu dari RS Angkatan Laut dibawa ke rumah keluarganya di APO Gudang Jayapura. Rencananya jenazah akan dimakamkan di Jawa Tengah yaitu di Pati, karena dari pihak keluarga korban meninggal menginginkan jenazah dimakamkan di Jawa. Pada saat kejadian korban baru pulang dari tempat kerjanya di Hypermart Jayapura, setelah itu korban menuju ke kamar mandi untuk mandi, tiba-tiba dalam kamar mandi korban terkena reruntuhan bangunan dari atas karena longsor. Dari kejadian tersebut korban langsung meninggal dunia di tempat. Terdapat luka robek cukup besar di pelipis mata kanan atas korban. Sementara itu, suami Korban meninggal Kunadi (27) yang berprofesi sebagai tukang ojek saat ditemui menceritakan, bahwa dia tidak punya firasat kalau almarhumah istrinya ini bisa terkena musibah tersebut. Padahal almarhumah sudah mengandung 8 bulan dan rencanya jika nantinya pada saat akan melahirkan, akan dibawa di APO Gudang, karena tempatnya di sana lebih aman. Saya tidak punya firasat kalau terjadi hal seperti ini, karena awalnya almarhumah selesai pulang dari kerja mau mandi, tiba-tiba saya mendengar suara keras yang berasal dari kamar mandi dan saya menuju ke sana. Saya melihat reruntuhan tembok yang sudah jatuh dan menimpa almarhumah istri saya. Saya langsung shok, tidak bisa apa-apa, ungkapnya. Dia juga menambahkan daerah tempat tinggalnya memang menghawatirkan karena daerah itu lokasi bangunan tidak bagus dan rawan, karena itu rencananya pada saat melahirkan nantinya dia tinggal di APO Gudang. Dia sendiri tinggal satu komplek dengan keluarga almarhumah istrinya. Jenazah Almarhumah akan di makamkan di Jawa, karena dari pihak orang tua menginginkan anaknya dimakamkan di Jawa, tutupnya sambil sedih melihat jenazah almarhumah istrinya yang berada di APO Gudang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar